Beranda » Pendidikan » Saat Tak Ada Ide untuk Menulis

Saat Tak Ada Ide untuk Menulis

Maksud hati ingin menulis, pokoknya setiap hari menulis. Pembiasaan yang diharapkan dapat mengasah diri untuk menjadi penulis. Namun, apa hendak dikata, tak ada ide brilian yang ingin diungkapkan. Kepala rasanya mentok, tak ada bahan untuk dituangkan dalam kalimat-kalimat bermakna. Benarkah? Apakah  ini bukan tulisan? Bukankah sekecil apapun yang kita rasakan dapat dijadikan sebuah tulisan? Meskipun mungkin tak sebagus pada saat ide yang bagus mucul. Ide memang berasal dari  beberapa informasi yang berasal dari lima indera yang kita miliki. Perasaan galau, sedih, benci, atau bahagia sebenarnya dapat kita jadikan sebagai bahan tulisan. Adapun menarik tidaknya tulisan tersebut sangat bergantung pada kepiawaian kita dalam merangkai kata dan makna.

Jadi, benarkah pada saat kita tidak memiliki ide kita tidak bisa menulis? Mungkin sangat bergantung pada sudut pandang kita saja dalam memaknai. Sepanjang kita hidup dan sadar akan sesuatu hal, sekecil apapun ide yang ada di kepala sebenarnya dapat dijadikan sebuah tulisan. Yang harus kita lakukan barangkali kita senantiasa membekali dan mengisi isi kepala kita dengan berbagai hal pada setiap saat. Jika bahan-bahan mentah yang kita peroleh sudah kita miliki,  kita dapat mengolahnaya meskipun kita tidak punya ide. Ide akan selalu tersedia dalam kepala kita andai setiap saat isi kepala kita isi. Tabungan pemikiran yang kita simpan beberapa waktu lalu pun dengan sangat pasti masih bisa kita olah meskipun mungkin tidak sesempurna manakala kita mengisinya pikiran kita dalam waktu yang belum terlalu lama.

Ide-ide yang dapat kita tuangkan ke dalam bentuk tulisan dapat memanfaatkan pengalaman masa silam.  Apalagi jika pengalaman tersebut masih terpatri dengan sempurna dalam pikiran kita. Pikiran kita merupakan mesin otomatis yang sangat dapat diandalkan. Allah telah merancang-Nya dengan sangat sempurna. Hanya mungkin diri kita saja yang belum dapa memaksimalkan pemberian-Nya dengan optimal.  Imam Ali dan Imam Safii selalu menuliskan setiap ilmu yang baru diperolehnya untuk menjaga agar ilmu tersebut tidak hilang dari ingatan. Semakin sering dan semakin banyak menulis insya Allah akan mengasah kemampuan kita dalam menulis. Pak Hernowo dalam buku Mengikat Makna pun menyarankan agar setiap kita memperoleh ilmu pengetahuan untuk segera dituliskan karena menulis merupakan kegiatan mengikat ilmu yang mungkin berserakan dalam pikiran.  Melalui menulis kita dapat mengumpulkan ide-ide yang berserakan itu. Melalui kegiatan menulis juga dapat memperoleh ide yang tidak disengaja. Oleh karena itu maka menulislah selagi sehat. Ide insya Allah akan muncul pada saat kita menulis, pada saat kita mencoba memilih kata untuk membuatnya menjadi kalimat-kalimat bermakna.  Jadi, tidak mungkin kita kehilangan ide untuk menulis sepanjang otak kita dapat berpikir.  Menulislah niscaya ide akan muncul dengan sendirinya. (Nasihat diri). Wallahu ‘alam bishshowwab.

Tinggalkan komentar